bisnis online sudah terbukti terpercaya

inspirasi dan motivasi bagi semua orang untuk sukses terutama di bisnis online, serta ide ide bisnis yang kreatif.

Diberdayakan oleh Blogger.

Budidaya Jamur Merang yang Kian Menjamur

Posted by genTeak | | Category: |

Perkembangan teknologi budidaya jamur yang semakin maju pesat menjadi salah satu pendorong bagi masyarakat untuk menekuni peluang tersebut guna mendapatkan laba yang menggiurkan setiap bulannya. Dari sekian banyak jenis jamur yang saat ini dibudidayakan masyarakat luas, jamur merang merupakan bagian dari jamur konsumsi yang paling popular di kalangan masyarakat. Bahkan jamur merang sudah banyak dibudidayakan di daerah tropis seperti Asia Tenggara, termasuk juga di kawasan Indonesia.

Umumnya jamur merang (volvariella volvacea) banyak ditemukan di daerah pedesaan, sesuai dengan habitat aslinya yang sering tumbuh di tumpukan jerami atau merang pada saat musim panen padi berlangsung. Mengingat jamur merang memiliki cita rasa yang nikmat dan kandungan gizi yang cukup baik untuk kesehatan, sekarang ini jamur merang menjadi alternatif bahan pangan yang banyak dicari pasar. Kondisi inilah yang dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk membudidayakan jamur merang sebagai salah satu peluang bisnis yang menguntungkan.

 



Konsumen
Rasanya yang nikmat dan banyaknya manfaat dalam jamur merang membuat para konsumen mulai menggemari jenis jamur ini untuk kebutuhan pangan mereka sehari-hari. Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumen rumah tangga, Anda juga bisa membidik pelaku bisnis kuliner yang menawarkan aneka makanan olahan jamur sebagai target pasar yang sangat potensial. Lihat saja saat ini sudah banyak pelaku bisnis kuliner yang mulai memanfaatkan jamur merang untuk memproduksi aneka menu masakan seperti mie ayam jamur, bakso jamur, tumis jamur, soup jamur, sate jamur, pepes jamur, capcay jamur, serta beberapa menu olahan jamur merang lainnya.

Tentang Jamur Merang
Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa cǎogū .

Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.

Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C.

Manfaat
Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.

Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak, sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup dan capcay.

Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.

Kandungan protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.

(source: wikipedia, kompas.com )

Currently have 0 comments: